Masuk angin adalah suatu "penyakit" yang disebabkan
karena berkumpulnya gas yang tidak merata di dalam tubuh.
Masuk Angin diyakini menjadi penyakit yang nyata, namun saat ini belum ada
bukti medis untuk mendukung klaim ini. Penyakit ini mirip influenza karena gejala dan penyebabnya hampir sama. Masuk
angin biasanya dianggap sekadar mitos di dunia kedokteran tetapi kenyataannya
banyak sekali penderitanya.
Hanya orang Indonesia yang
menderita masuk angin sedangkan orang asing tidak pernah mengalaminya. Kalangan
ekspatriat di Indonesia tentu bingung dengan istilah
masuk angin, penyakit yang dipahami disebabkan angin yang masuk ke tubuh.
Mereka baru mengerti setelah mendengar kata catching cold. Istilah masuk angin
ini paling tepat diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi catching cold. Dan masuk angin yang ini
rupanya sering dibahas dalam forum kaum ekspatriat di internet.
Daftar isi
Penyebab
Biasanya penyebab utamanya adalah
udara dingin yang berlebihan. Contohnya adalah terlalu lama di ruangan AC,
bermain hujan-hujanan, cuaca yang dingin, dan lainnya. Penyebab
lainnya adalah terlalu banyak tertawa, salah makan,
kurang kentut, atau karena terlalu lelah.[1] Masyarakat langsung menyebut masuk angin setiap kali
merasa badan tidak enak. Badan tidak enak yang dikarenakan masuk angin, umumnya
terjadi di masa pergantian cuaca dari musim kemarau ke penghujan atau
sebaliknya (pancaroba). Di masa peralihan itu angin seringkali bertiup kencang.
Angin sering disalahkan karena masuk ke tubuh tanpa permisi dan menyebabkan
badan terasa tak enak. Angin sering dituduh masuk ke tubuh tanpa permisi ketika
tubuh terekspos angin yang bertiup kencang.
Saat di musim bukan pancaroba pun
"angin tak diundang" ini sering menghinggapi orang-orang tertentu.
Penyakit ini acapkali singgah di tubuh orang yang sering begadang, kurang tidur
atau kurang istirahat. Gara-gara angin, penderitanya jadi merasa tak enak badan
ketika bangun di pagi hari.
Masuk angin sebenarnya merupakan
kumpulan gejala yang terjadi akibat gabungan kelelahan fisik, terlambat makan,
dan stres pikiran. Karena gabungan ketiga hal itu, terjadilah pembentukan gas
berlebihan di lambung dan usus. Kemudian timbul perasaan penuh di usus lalu mulas,
diikuti mual dan muntah. Kalau sudah begini, inilah yang disebut masuk angin.
Sebenarnya penyebabnya bukan
cuaca dingin, bukannya anginlah yang memicu terjadinya masuk angin. Cuaca
dingin yang menyergap tubuh menimbulkan mekanisme vasoconstriction atau
penyempitan pembuluh darah. Sebenarnya
penyempitan pembuluh darah ini merupakan mekanisme tubuh untuk menjaga agar tidak
terjadi pengeluaran kalori berlebihan dari tubuh, sehingga tubuh tidak perlu
mengalami penurunan suhu atau hipotermia. Namun, dampak kurang menyenangkan
dari penyempitan pembuluh ini adalah peredaran darah menjadi kurang lancar.
Akibatnya, hasil metabolisme, berupa asam laktat, terakumulasi pada otot-otot.
Inilah yang membuat badan jadi terasa pegal-pegal.
Cuaca dingin dapat menyebabkan
rambut-rambut sel di saluran napas lambat bergerak. Padahal, mereka berfungsi
untuk mengeluarkan lendir, bakteri, dan virus.
Perlambatan ini juga menyebabkan seseorang menjadi rentan terkena infeksi
seperti batuk, pilek, dan lain-lain.
Perihal perut kembung terisi gas,
bisa terjadi akibat cuaca dingin yang menyebabkan perlambatan gerak peristaltik
usus. Perlambatan inilah yang menyebabkan gas tertampung di saluran cerna, sehingga perut terasa kembung dan penuh
(begah). Dan akhirnya perut akan tertekan oleh gas dan menyebabkan rasa mual
sehingga menekan nafsu makan.
Penderita masuk angin akan
mengalami perut kembung, karena banyaknya gas yang berkumpul di dalam perut.
Gejala
Gejala masuk angin antara
lain :
v Tubuh terasa tidak nyaman (meriang/menggigil)
v Selalu merasa kedinginan (terutama di ujung jari kaki
dan tangan)
v Cegukan
v Perut kembung
v Mudah lelah
v Sering mengantuk
v Pilek
v Demam
v Diare
v Mual dan muntah
v Berkeringat dingin
v Sulit untuk mengeluarkan kentut
maupun bersendawa
v Nafsu makan berkurang
Pengobatan
Masuk angin ini termasuk penyakit
penting tetapi kurang penting. Penting sebab meskipun di luar negeri tidak
dikenal, di Indonesia banyak sekali penderitanya. Bisa dianggap kurang penting
sebab ini termasuk penyakit yang hilang sendiri setelah penderitanya minum teh
manis hangat atau air jahe hangat dan kerokan.[1] Bisa juga dengan meminum teh peppermint, karena peppermint berfungsi sebagai dekongestan,
ekspektoran dan antivirus yang dapat meredakan nyeri tenggorokan dan melegakan
batuk.[2]
Pengobatan yang biasanya
dilakukan adalah dengan diurut, digosok dengan minyak
gosok (dikerok), atau minum air hangat. Selama menderita masuk angin, penderita
tidak boleh berada di ruangan dingin (terutama ruangan AC) dan tidak boleh
terlalu lelah. Karena ini, banyak orang pernah tewas akibat heatstroke,
yang merupakan kondisi medis yang nyata. Secara medis, dokter akan memberi parasetamol, vitamin, dan obat penenang. Dan tentu saja
pasien dianjurkan untuk beristirahat.
Meskipun tidak mengenal istilah
masuk angin, orang dari belahan dunia Barat mengatasi gejala pegal linu,
kembung, batuk pilek, pusing, mual, dan lain-lainnya dengan memakan sup
panas, minum obat flu yang dijual bebas, dan beristirahat di tempat tidur
yang hangat. Tindakan mereka ini sama dengan yang dianjurkan para dokter.
Dianjurkan untuk memilih sup ayam, karena sup ini berguna sebagai anti radang
yang meredakan gejala masuk angin.[2]
Berbeda dengan masyarakat Barat,
masyarakat Indonesia khususnya dari Pulau Jawa mengatasi masalah masuk angin dengan minum teh
hangat atau air jahe hangat. Untuk menghangatkan badan, tubuh dibaluri minyak
telon atau minyak kayu putih. Meski demikian, tindakan yang
paling populer untuk mengusir angin adalah kerokan.
Penderita maag
atau penderita keluhan lambung harus berhati-hati dengan jahe. Alih-alih
menyembuhkan masuk angin, jahe bisa membuat iritasi lambung jadi tambah parah.
Jahe yang merupakan rempah dari akar ini sudah lama disebut-sebut dapat menyembuhkan
berbagai penyakit, mulai dari mual dan artristis sampai infeksi saluran nafas
atas. Bawang Putih yang mengandung senyawa allicin,
terbukti punya fungsi antibakteri dan antijamur. Meminum Jus Jeruk, karena buah jeruk penuh dengan
vitamin C. Vitamin C merupakan antioksidan alami dan membantu tubuh melawan
infeksi.
Penderita yang akan sembuh
biasanya ditandai dengan keluarnya angin melalui anus
(kentut) atau melalui mulut (bersendawa), dan terkadang bisa juga ditandai dengan
muntah (hanya 1-2 kali,bukan terus-menerus). Umumnya bau kentut penderita masuk
angin hampir atau tidak menyengat sama sekali.